Ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun akhirat. Sehubungan dengan itu, Allah mengajarkan kepada Adam dan semua keturunannya. Dengan ilmu pengetahuan itu, manusia dapat melaksanakan tugasnya dalam kehidupan ini, baik tugas khilafah maupun tugas ubudiah. Oleh karena itu, Rasulullah menyuruh, menganjurkan, dan memotivasi umatnya agar menuntut ilmu pengetahuan. Sehubungan dengan ini ditemukan hadis, yaitu sebagai berikut.
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ تَعَلَّمُوا الْفَرَائِضَ وَعَلِّمُوْهُ النَّاسَ تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَعَلِّمُوْهُ النَّاسَ فَإِنِّي امْرُؤٌ مَقْبُوضٌ وَالْعِلْمُ سَيُنْتَقَصُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ حَتَّى يَخْتَلِفَ اثنَانِ فِي فَرِيضَةٍ لَا يَجِدَانِ أَحَداً يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا
Ibnu Mas’ud meriwayatkan, “Rasulullah bersabda kepadaku, Tuntutlah ilmu pengetahuan dan ajarkanlah kepada orang lain. Tuntutlah ilmu kewarisan dan ajarkanlah kepada orang lain. Pelajarilah Alquran dan ajarkanlah kepada orang lain. Saya ini akan mati. Ilmu akan berkurang dan cobaan akan semakin banyak, sehingga terjadi perbedaan pendapat antara dua orang tentang suatu kewajiban, mereka tidak menemukan seorang pun yang dapat menyelesaikannya.” (HR. Ad-Darimi, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi)
Dalam hadis ini ada tiga perintah belajar, yaitu perintah mempelajari al-‘ilm, al-fara’id, dan Alquran. Menurut Ibnu Mas’ud, ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu syariat dan segala jenisnya. Al-Fara’id adalah ketentuan-ketentuan, baik ketentuan Islam secara umum maupun ketentuan tentang harta warisan.
Mempelajari Alquran mencakup menghafalnya. Setelah dipelajari ajarkan pula kepada orang lain supaya lebih sempurna. Beliau memerintahkan agar sahabat mempelajari ilmu karena beliau sendiri adalah manusia seperti manusia pada umumnya. Pada suatu saat, beliau akan wafat. Dengan adanya orang mempelajari ilmu, ilmu pengetahuan itu tidak akan hilang. Mengingat pentingnya ilmu pengetahuan dalam hadis di atas, setelah dipelajari, ilmu harus diajarkan kepada orang lain.
Rasulullah mengkhawatirkan apabila beliau telah wafat dan orang-orang tidak peduli dengan ilmu pengetahuan, maka tidak ada lagi orang yang mengerti agama, sehingga umat akan kebingungan.Selain perintah menuntut ilmu pengetahuan dalam hadis di atas, masih ada lagi hadis yang lebih tegas tentang kewajiban menuntut ilmu, yaitu sebagai berikut.
عَنْ حُسَيْنِ بْنِ عَلِّي قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Husain bin Ali meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Menuntut ilmu wajib bagi setiap orang Islam.” (HR. Al-Baihaqi, Ath-Thabrani, Abu Ya’la, Al-Qudha’i, dan Abu Nu’aim Al- Ashbahani)
Dalam menyuruh manusia mencari ilmu, Allah menggunakan ungkapan yang bervariasi. Kadang-kadang Dia menggunakan kata perintah agar manusia membaca. Kegiatan membaca akan menghasilkan ilmu pengetahuan dan hal ini terlihat dalam Surah Al-‘Alaq (96) ayat 1-5. Kadang-kadang Allah memakai perintah mengamati fenomena alam semesta. Pengamatan ini akan melahirkan ilmu pengetahuan pula. Ungkapan ini ditemukan, antara lain dalam Surah Al-Ghasyiyah (88) ayat 17-20. Di tempat lain, Allah menggunakan motivasi dengan ungkapan mengangkat derajat orang beriman yang berilmu. Motivasi ini akan mendorong orang untuk belajar. Pernyataan ini dapat dilihat, antara lain dalam Surah Al- Mujadilah (58) ayat 11.
Perintah menuntut ilmu yang disampaikan oleh Rasulullah sejalan dengan perintah Allah. Dalam Alquran ditemukan ayat-ayat yang memerintahkan untuk menuntut ilmu dan petunjuk petunjuk tentang urgensinya, Ayat-ayat itu, antara lain sebagai berikut.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ : الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-‘Alaq (96): 1-5)
Ayat ini dapat dijadikan sebagai alasan bahwa ilmu pengetahuan itu penting dalam kehidupan manusia. Allah memerintahkan agar manusia membaca sebelum memerintahkan melakukan pekerjaan dan ibadah yang lain. Ayat ini juga menunjukkan karunia Allah kepada manusia, sebab ia dapat menemukan kemampuan belajar bahasa. Tambahan lagi, manusia juga dapat mempelajari baca- tulis, ilmu pengetahuan, keterampilan yang beragam, petunjuk dan keimanan, serta hal-hal yang tidak diketahui oleh manusia sebelum diajarkan kepadanya.
Betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia tidak diragukan lagi. Dalam melaksanakan pekerjaan dari yang sekecil-kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya, manusia membutuhkan ilmu pengetahuan. Dalam Alquran dapat dilihat bahwa setelah Allah menyatakan Adam sebagai khalifah di muka bumi, maka ia dipersiapkan dengan ilmu pengetahuan.